EKSISTENSI HEPATITIS A DI INDONESIA
UJIAN
AKHIR SEMESTER
EKSISTENSI HEPATITIS A DI INDONESIA
Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian
Akhir Semester Komunikasi Kesehatan
Dosen
Pengampu: Dela Aristi, SKM.,MKM dan Gitalia Budhi Utami, SKM., MKM
Disusun Oleh:
Ainur Rosyidah
(11181010000106)
Kelas 3C Kesehatan Masyakarat 2018
PROGRAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
DESEMBER /
2019
Menjaga
kebersihan merupakan kunci sukses untuk hidup sehat dan terbebas dari gangguan
penyakit, terutama penyakit menular. Perilaku mencuci tangan yang baik dan
benar, mandi minimal dua kali sehari, membang sampah pada tempatnya, dan mencuci
pakaian dengan bersih merupakan suatu hal sederhana untuk menjaga diri dari
terpaparnya virus dan bakteri yang ada di lingkungan sekitar. Namun sangat
sayangkan, sebagian masyarakat justru mengabaikan dan meremehkan menjaga
kebersihan yang sederhana seperti itu.
Akibat dari
sikap ketidakpedulian terhadap menjaga kebersihan tersebut memiliki dampak
buruk yang tidak seharusnya muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Salah
satu dampaknya yaitu munculnya penyakit hepatitis A. Permasalahan ini dapat
berakibat buruk dan menjadi wabah apabila tidak segera ditangani oleh
masyaarakat dan tenaga kesehatan.
Menurut
Infodatin Kemenkes, 2014 menyatakan bahwa hepatitis adalah peradangan pada
sel-sel hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit,
obat-obatan, konsumsi alcohol, lemak yang berlebih, dan penyakit autoimun.
Penyakit peradangan
hati atau lebih sering dikenali dengan sebutan hepatitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus. Pada hepatitis A merupakan peradangan hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis A (HVA). Ada lima jenis penyakit hepatitis, yaitu A,B,C,D, dan E. Dua dari
virus ini yaitu hepatitis A virus (HAV) dan virus hepatitis E (HEV) dapat
ditularkan melalui kotoran, paparan oral dari yang terinfeksi ke individu yang
rentan,dan makanan ataupun minuman.
Pada bagian
ini, salah satu hepatitis yang terjadi di Indonesia dan menjadi wabah yaitu
hepatitis A. Penyakit ini memiliki periode adaptasi dari 4 sampai 10 minggu yang
diperlukan untuk mendeteksi jumlah dari HAV antigen dalam sel yang terinfeksi. Diagnosis
spesifik dari infeksi HAV melalui antibodi serum imunoglobulin M (IgM). Cara
utama transmisi HAV yaitu melalui kotoran. transfer tangan orang ke orang, konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi, makanan yang belum dimasak, seperti salad, buah, selada, roti
lapis, kue mengkilap atau es, dan beberapa produk susu.
Penyakit
hepatitis A dapat menular di semua usia. Pada umumnya sering terjadi pada
anak-anak, remaja dan dewasa. Ciri dari hepatitis adalah penderita mengalami
demam ringan, nafsu makan menurun atau hilang, pembesaran hati ringan,
mual-mual, merasa nyeri dan sedirkit sakit pada hati, urin berwarna gelap dan
mengandung birirubin, dan sklera mata menguning.
Penyakit ini
sering terjadi di Negara berkembang namun tidak menutup kemungkinan akan
terjadi di Negara maju. Di negara berkembang dengan potensi makanan yang
terkontaminasi atau infrastruktur sanitasi air yang buruk merupakan komponen
penting yang berperan dalam perkembangan pesat penyakit hepatitis A. Hal ini
tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh dari iklim dan perilaku manusia sangat
penting.
Pada tahun
2019 Indonesia sudah dua kali terkena wabah hepatitis A yaitu wilayah Pacitan
dan Depok. Kejadian ini terjadi bertepatan dengan musim kemarau di wilayah
Pacitan dan dipenghujung musim kemarau pada wilayah Depok. Pada kondisi musim
kemaarau, memungkinkan terjadi kekeringan dan kekurangan air pada wilayah
tersebut. Hal ini menyebabkan ketersediaan air berkurang dan terjadi pola
kehidupan berhemat air yang mempengaruhi perilaku masyarakat mengenai pola
mencuci tangan, mencuci baju, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi
tidak telaten.
Pada kasus
wabah hepatitis A yang terjadi di Depok dan Jember mempunyai persamaan, yaitu
pedagang makanan tidak mencuci tangan dengan bersih setelah melakukan
aktivitasnya. Sehingga makanan yang dipegang terpapar virus tersebut. Keadaan
seperti ini merupakan tanggung jawab bersama baik dari perseorangan,
masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Bagaimana cara menigkatkan
kesadaran diri terhadap dampak kesehatan di masa yang akan datang. Baik dari
sikap, perilaku, dan pola piker masyarakat umum harus segera di rubah menuju ke
arah saling peduli terhadap sesama.
Berbagai kegiatan
dapat dilakukan dan dicanangkan untuk mencegah penyakit hepatitis A. Upaya yang
dapat dilakukan seperti pemberian imunisasi, memberikan pengetahuan kepada
masyarakat, melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan sanitasi
lingkungan untuk mencegah kontaminasi kotoran pada makanan dan minuman,
pemberian vaksin,dan yang paling penting adalah menjaga imunitas diri.
Pentingnya
menjaga kebersihan sudah di atur di dalam Alqur’an surah Al-Baqoroh ayat 222:
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri”.
Pada ayat
ini dijelaskan bahwa Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Mensucikan diri mempunyai makna menjaga kerbersihan diri sendiri dari kotoran
dan sesuatu yang najis. Dalam hadis riwayat Muslim dan Tirmidzi yaitu:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
“bersuci itu
separoh keimanan” (HR. Muslim)
اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ
“Kebersihan
itu sebagian dari iman” (HR. Tirmidzi)
Pada ayat
dan hadis diatas sudah mampu menjadi bukti kejelasan bahwa di dalam agama Islam
sudah mengatur bahwa kebersihan merupakan hal yang paling penting dan di
utamakan bagi umat manusia.
Berdasarkan
hasil pembahasan mengenai penyebab, cara penularan, dan pencegahan hepatitis A
dapat disimpulkan bahwa penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
sangat mudah menular dan berhasil menjadi wabah di bagian wilayah tertentu di
Indonesia.
Berbagai
upaya pencegahan dan penaggulangan mengenai penyakit hepatitis akan berhasil
jika didukung dari semua pihak dan seluruh sektor. Point penting yang menjadi
acuan dalam permasalahan ini adalah ketelatenan dan kesadaran setiap individu
untuk menjaga kerbersihan. Penyakit tidak akan terputus rantai penularannya
jika manusia tidak berperan dimulai dari dirinya sendiri.
Daftar Pustaka
BBC News Indonesia. 2019. Wabah Hepatitis
A Di Depok Berasal Dari Petugas Kebersihan
Sekolah, Kata Kemenkes. Diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-50659227.
Pada 28 Desember 2019. Pukul 20.05 WIB.
Nelson, Kenrad E et. all. 2014. Infectious
Disease Epidemiology (Theory And Practice).
Jones & barlett learning: Amerika.
Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis Hepatitis.
Kementerian Kesehatan RI Pusar Data Dan Informasi: Jakarta.
Sasoka, Dwika Sari; Prijono Satyabakti.
2014. Hubungan Antara Hygiene Perseorangan
Dengan Kejadian Hepatitis A Pada Pelajar/Mahasiswa. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol. 2, No. 3. Hal 331-333.
Keren tulisannya, lanjutkannn
BalasHapusTerima kasih masukannya
HapusBagussssss
BalasHapusSemoga kedepannya bisa lebih baik lagi. Thanks
BalasHapusKeren mbak nya :) semangat kuliahnya♥️♥️
BalasHapusBaguss kak
BalasHapusBermanfaat sekalii ��
BalasHapusKeren banget tulisannya
BalasHapusBermanfaat sekali artikelnya.mksh dan terus lanjutkan karyamu kak
BalasHapusKeren kaak
BalasHapusBermanfaat tulisannya, semangat belajar & menulisnya 😍❤
BalasHapusSangat bermanfaat ka
BalasHapusTerima kasih atas karyanya
Pemaparan tentang kesehatan yang di sertai ayat Alqur'an dan hadits ..semakin di tekankan bahwa kebersihan itu penting bagi kita semua,agar terhindar dari penyakit.. Oke da semangat memperdalam ilmu kesehatan.
BalasHapusMakasih im. Hehe
Hapus